07 Agustus 2009

teMUNASional

Idenya memang ga' biasa, potensinya juga sangat tidak biasa, pertumbuhan networkingnya pun luar biasa. Kuncinya : "Karena kami bersama orang-orang yang terbiasa dan mau berbagi dengan kebiasaan kami. Tidak menjadi serba bisa sih... karena kami orang biasa yang mendedikasikan hidup ini untuk hal-hal luar biasa."

Selama 3 hari di Villa Wahyu Abdi di Desa Beji Tawangmangu Karanganyar, Temu Nasional ABC ke-2 kali ini memberi kesan sangat mendalam. Dihadiri oleh kurang lebih 30 pengusaha UMKM dan profesional muda muslim dari kurang lebih 13 perwakilan daerah dari berbagai bidang usaha. Seperti : agrobisnis hortikultura, peternakan, konveksi, usaha jajanan, komputer, dll. Betapa ketika komunitas pengusaha muslim bertemu, ada banyak hal yang bisa disinergikan, sekalipun dengan program dan proyek kerja-sama yang sangat sederhana.

Sebagaimana diungkapkan Presiden ABC, Ust. Triasmoro Kurniawan kunci sebuah usaha adalah adanya pasar dan minimnya kompetitor (pesaing). Banyaknya pelaku usaha pada satu jenis bidang usaha akan tetap menguntungkan selama pasarnya masih tersedia. Sebaliknya jika market share- nya rendah. Keuntungan yang bisa didapatkan kemarin akan semakin mengecil dengan banyaknya pesaing. Masyarakat kita memang memiliki kecenderungan ramai-ramai meniru usaha orang lain yang dianggapnya menguntungkan, tanpa memperhatikan ketersediaan pasar. Mengapa hanya melirik satu bidang usaha saja, sedangkan saat ini di sebuah minimarket saja setidaknya ada 9000 item produk yang bisa menjadi ide pilihan untuk sebuah usaha produk konsumsi. Pasar umat Islam besar, tetapi ironisnya kita praktis hampir tidak mempunyai produk sendiri. Bahkan ada banyak produk konsumsi ( harian) dari luar negeri hari ini yang membanjiri pasar domestik, hingga masuk di pasar tradisional.

Selain itu, dari informasi peserta temu nasional ABC kali ini, ternyata ada banyak pilihan bidang usaha yang bisa dikembangkan di daerah lain. ABC menyebutnya produk unggulan. Baik kemungkinan untuk mewaralabakan bidang usaha unggulan tersebut, membuka cabangnya di daerah lain atau sekedar berbagi wawasan dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan wirausaha di bidang itu.

Di sisi lain, peserta temu nasional juga menginformasikan adanya komoditi sumber daya alam unggulan yang memiliki potensi pasar dan berbasis sumber daya lokal spesifik (produk komoditas) di masing masing daerah.

Analis Pertanian, Ust Ali Mubarok dan Ust. Jauhari mengungkapkan, agrobisnis, khususnya hortikultura sebagai salah satu unggulan pertanian Jawa Tengah di tingkat nasional, kurang tergarap secara optimal potensinya. Sejumlah kendala muncul di antaranya masih lemahnya posisi tawar petani hortikultura terhadap pembeli dan terbatasnya sarana serta akses pemasaran petani ke pembeli. Petani yang akan menjual sayur-sayuran langsung berhadapan dengan makelar sayur dan pedagang besar yang sudah mapan. Penentuan harga sayuran sangat bergantung keputusan pedagang sehingga petani terpaksa menerima meski harganya rendah.

Sejumlah tanaman yang masuk dalam hortikultura adalah buah- buahan, sayur-mayur, tanaman hias, dan tanaman obat (biofarmaka). Jateng memiliki berbagai pasar hortikultura yang potensial, di antaranya adalah Tawangmanu, Kabupaten Karanganyar yang selalu dibanjiri pedagang dari dalam maupun luar Kabupaten Karanganyar. Di tangan merekalah berbagai produk sayur- mayur dari kecamatan ini bisa dikirim hingga ke luar Jawa.

Sukses ABC !! dengan ridlo Allah, kini saatnya bangkit dan berjaya perekonomian umat Islam berbasis syariah islamiyah. Amiin...

Comments :

0 komentar to “teMUNASional”


Posting Komentar